Sabtu, 15 Oktober 2011

Planning - part 1

Seperti janji gue tadi malam. Gue bakal ngebahas lebih jauh mengenai POAC. Di berbagai usaha yang gue tahu. Kebanyakan dari leadernya menerapkan POAC dengan sangat detail. Bahkan jauh-jauh hari sebelum memulai. Mereka sudah mempersiapkan strategi-strategi apa aja yang bakal berguna bagi bisnisnya kelak.mulai dari rencana yang sepele: usaha apa yang akan dijalankan. Sampai hal yang paling penting: gue harus punya pegawai cantik. Kudu dipkirin mateng-mateng. Nah- perencanaan inilah yang menjadi tahap pertama pada POAC yang gue maksud.

Planing- dalam kamus bahasa Indonesia adalah sebuah proses,cara,perbuatan merencanakan atau merancangkan sesuatu.

Berencana itu wajib hukumnya. Jangankan di sebuah perusahaan besar. Perusahaan kecil/UKM juga musti punya planning.

Sekali waktu gue pernah tahu satu UKM yang mengabaikan planning. Si Owner secara instan membuka sebuah usaha yang baru 1 minggu ada di benaknya. Bagi gue itu adalah waktu yang relative cepat dalam mewujudkansebuah usaha. Alasan dia membuka usaha juga cukup simpel:

mumpung punya modal

Menurut gue,DIa telah melakukan kesalahan fatal. Dia bakal mati. Ya bener dia bakalan bangkrut. Hidupnya bakal sengsara, nista dan akhirnya jadi gembel. (segitu parahnya hidup tanpa planning). Setelah sekitar 1 bulan, kami dipertemukan kembali. Pertanyaan demi pertanyaan mulai bermunculan di otak gue. Apa usahanya berhasil? Kenapa dia pakek baju ketat? Dia homo nggak ya? (sapa tahu dia depresi dan stress).

Gue : gmana kabar usaha mu itu?

Dia : baik.

Gue : laba yang kamu dapat banyak ya? (gue tersenyum ngece)

Dia : lumayan lah, masih bisa gue buat neraktir orang satu RT.

Gue : ?_?( gue bingung)

Dia : minggu depan, ikut gabung ya. Aku mau buka cabang baru di daerah malang Selatan.

Gue makin nunjukin wajah belo’on. Dan dengan suksesnya gue bertanya hal bodoh ini.

Gue : lho usaha mu kok nggak bangkrut si (dengan tampang serius)

-Hening-

Dia : usaha gue peminatnya banyak banget kok.

Gue : kok bisa ya? Padahal elo kan gag pakek planning yang matang pas mau bikin usaha!

DIa : Ngapain pakek planning segala. Malah bahaya tahu.

Gue : kok malah bahaya? (gue bingung stadium akhir)

Dia : kebanyakan planning malah bikin curiga.

Gue : emangnya elo bisnis apa’an sih (gue curiga)

Dia : ‘TOGEL

Suasana hening yang udah ada, berganti dengan suara gaduh sirine ambulans

“Nguing-nguing”

Nb : postingan selanjutnya ditunda karena penulis sedang mengalami depresi berkelanjutan. Sekian….

“nguing-nguing”

Jumat, 14 Oktober 2011

POAC

Sebelum gue menempuh mata kuliah manajemen.Gue kagak tahu POAC itu apaa. Awalnya Gue ngira kalo POAC itu adalah sebuah nama organisasi ‘Persatuan Orang Agak Culun’ atau sejenis ‘Perserikatan Orang Asli Cipit’ (kalo ada, gue mau jadi member. Pas gue pelajari ilmu manajemen, gue menmukan kalo POAC adalah suatu alat pelaksana Utama dari suatu bisnis/organisasi.

Elo : maksudnya alat?

Gue : ya alat. Hamper samalah kayak sapu,pel, atau alat cukur ketek.

Elo : bukan gitu bego. POAC itu adalah proses tahapan kegiatan yang dapat mendukung jalannya usaha.

Gue : nah itu elo tahu.

Seriusnya POAC itu adalah lokomotif utama dalam sebuah mesin perusahaan. Berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan dapat dilihat dari berjalan atau tidaknya POAC perusahaan itu. Hampir dipastikan nggak ada satu perusahaan besar pun yang dapat tumbuh besar tanpa menggunakannya.

Elo : jadi POAC itu penting donk?

Gue : dibilang penting sih nggak. Tapi perusahaan harus punya POAC di dalamnya.

Elo : itu namanya penting dodol.

GUe : nah itu elo tahu?_?

POAC terdiri dari : Planning-organizing-Actuating-Controlling. semuanya harus dilakukan secara berurutan oleh perusahaan yang pingin besar.

Elo : emangnya gag boleh kalo dibolak-balik?

Gue : Boleh. Kalo elo yang punya usaha.

Elo : ~0~ (monyongin bibir)

Gue nggak bakalan bicara terlalu banyak tentang teori POAC, gue yakin elo semua udah pada jago dari pada gue. Tapi bagaimana dengan prakteknya. Nah itu yang pingin gue bagi disini. Sedikit banyak gue mau share tentang POAC yang dijalankan di bisnis papa. Plus beberapa usaha yang udah pernah gue rintis (termasuk warnet baru-baru ini) dengan mengandalkan planning dan organizing.

Tapi nggak sekarang bro-braw. Hari ini gue lagi sibuk prepare lebih buat olimpiade Brawijaya yang bakal gue ikutin hari selasa (cabang paduan suara).Gue dan tim bakal ngewakilin #POAC# Fakultas Ekonomi dan Bisnis di kanca universitas. So,Wish me luck and get gold medal ya.

Salam Sukses.

Selasa, 04 Oktober 2011

Delima

Salam sukses...
DILEMA, blog ini gue buat gara-gara gue lagi dilema.
Elo :Dilema?

Gue :Bener banget, buah manis yang di jual di simpang lima itu emang nyebelin banget.

Elo :Itu Delima dodol!!!

Gue : iya-iya. Seriusnya, waktu itu gue emang lagi delima dilema. Liburan kemarin gue dan keluarga pergi ke Bali . Kami berangkat pas hari kedua lebaran (kamis),dengan pertimbangan jalan nggak semacet hari-hari sebelumnya. Dari situlah kami dilema,*apaan sih*. Karena kami mikir Nggak mungkin ke bali naik kereta api, atau juga pesawat (MAHAL). Kami memutuskan buat menempuh jalur darat.

Elo : naik becak???

Gue : ya bener. Gue dilema punya temen kayak elo.

Intinya, Meski jauh lebih capek dan membutuhkan waktu lama, jalur darat adalah pilihan terbaik dan menyehatkan.

ELo : Sehat dari Hongkong!

Gue : Buktinya gue, gara-gara kelamaan duduk di #truck# mobil, *bedegelen* (penyakit nggak bisa B.A.B) gue jadi ilang. Ajaib, B.A.B gue lancar-car-car (mencret).

ELo :Sarap loe.?_?

Dari rumah gue (Malang Selatan) terdapat tiga pilihan jalur yang bisa dipilih, :
1. Malang-pasuruan-situbondo-banyuwangi-Bali
2. Malang-Lumajang-Jember-Banyuwangi-Bali
3. Malang-Bromo-Semeru-Dreamland
Setiap jalur punya kelebihan dan kerugiannya masing-masing :

  • Kelebihan:aman,banyak rumah makan,medannya mudah. Kesulitan: Padat,macet,lebih jauh.
  • Kelebihan:Sepi,cepet, Kerugian: Rawan,jalan berkelok, serem.
  • Kelebihan:lebih cepet #mati# nyampek, Kerugian:tagihan listik siapa yang nanggung

Oke. Yang ketiga emang ngaco.

Karena rumah kami ada di bagian selatan kota Malang, maka jalur ke dua lebih cocok. Dengan prediksi nggak bakal kemalaman di daerah lumajang-Jember, kami berangkat subuh-subuh. Sialnya subuh di keluarga bahagia kami adalah jam 8 pagi.dodol. Dengan sukses, kami baru nyampek Jember pas Matahari hamper tenggelam.
Sebelumnya gue nggak pernah sama sekali ke Jember, apalagi boker di sana. Sumpah gue belum pernah.Pemandangan disana sama sekali nggak ada yang istimewa. Terkesan sama dengan kota-kota lainnya. Sampai gue menemukan sebuah kawasan yang sangat dahsyat dan spektakuler. Belum pernah gue menemukan tempat seperti itu di seluruh kawasan nusantara manapun. Buat temen-temen yang domisili Jember pasti udah tahu. Dan buat temen-temenyang belum tahu, jangan nyoba buat kesana. Jangan sampai kalian ngalami dilema kayak gue.

Elo : emang nama tempat nya apa sih (penasaran)

Gue : mending jangan dech. Bahaya

Elo : ayo donk ayo (penasaran sampai ngiler-ngiler)

Gue : gag usah… (gue ber-si-tegangkeras)

Elo : kasik tahu nggak (sambil bawa pancoran)

Gue : i-iya. tspi gu-gue inget-inget dulu ya,hehehehe.#bener-bener lupa#

Nama tempat itu adalah…. *ucapkan dengan sepenuh hati* Bukit gembel’s. Ya bener, elo nggak salah #denger# baca kok. Gue lupa nama aslinya, tapi gue rasa tempat itu lebih pantas dinamain bukit gembel’s. Seperti namanya, tempat itu adalah bukit yang dipenuhi dengan #zombie# gembel.
Sewaktu kami memasuki kawasan itu, gue kaget pas ngeliat di setiap tikungan/ kelokan, selalu ada minimal 3 orang actor/aktris yang berperan menajadi orang yang paling miskin di dunia. Dalam peribahasa yang lebih kasarnya"Gembel". Akting mereka sungguh perpek. Ada wanita yang gendong anak kecil, wanita hamil,kakek-kakek buta,lumpuh,panuan juga ada. Jumlah mereka banyak banget. Hitung aja sendiri. Gampangnya, Kalo elo pergi ke pegunungan, coba hitung berapa tikungan yang harus elo-elo lewatin? Kira-kira sebanyak itulah jumlah gembels yang ada disana. Mungkin juga rumusnya bisa kayak gini:
T=G2 (G=gembel, T=tikungan)

Selidik punya selidik. Ternyata tempat itu sudah menjadi rumah mereka selama puluhan tahun. Ngeliat kenyataan itu gue dilema abis.
“Sebagai warga Negara Indonesia gue malu melihat hal itu”
Bukankah kita tidak tinggal ditempat gersang dan panas seperti ethiophia. Tanah kita subur. Hutan-hutan tempat mereka menggembel juga penuh dengan hasil. Tapi kenapa harus memilih cara mengemis seperti itu. Ingat. Negara kita merdeka bukan dari hasil mengemis. Tapi dengan perjuangan yang rela mati. Bagaimana seandainya para pahlawan 45 bangkit dari kubur dan menemukan hidup kita demikian nista.

Pahlawan : apa yang kalian lakukan?

Gembels : Cari makan bos

Pahlawan : apa!!! (syok sambil megangi jantung). Kembalikan aku ke alam kubur… *sinetron abis*

Itulah alasan utama blog ini gue lahirin (setelh mengandung perenungan 1 bulan). Gue pengen nyadarin elo-elo semua biar pada sadar.Penjajah kita sekarang bukan lagi kompeni, tapi kemiskinan dan kebodohan. Bukankah kita juga harus berjuang mati-matian buat mendeklarasikan kata “gue nggak bodoh” atau “gue bukan gembel” di ranah Internasional maupun regional???
Semoga kita menjadi bangsa yang lebih menghargai perjuangan.
Salam Sukses…