Sabtu, 11 Februari 2012

Skandal Universitas Indonesia

Banyak orang bilang kalo Jakarta adalah tempatnya orang-orang hebat berkumpul. Banyak orang hebat lahir di ibu kota yang katanya lebih kejam dari ibu tiri ini. Dan gue setuju dengan pernyataan itu. Maka gue dan robby memutuskan untuk tidak membiarkan kesempatan ini berlalu begitu aja.

Kemarin lusa gue mengunjungi universitas Indonesia bareng Robby. Gue harus mengakui kalo Universitas gue di Malam masih kalah jauh sama UI (ya jelas lah). Gue sih belum sempet jalan keliling-keliling kampus, tapi gue sempet masuk ke perpustakaan umum yang katanya udah berstandart Internasional.

(Gue sempat berfikir kalo tempat ini adalah lapangan basket atau tempatnya anak UI mojok bareng pacar)

Dan bener disini tempatnya gede banget, gue berfikir mungkin sesekali gue bakal ngajak adik-adik gue buat main petak umpet ditempat ini. Tempat ini bukan Cuma luas, tapi juga bersih dan lengkap. Gue yakin kalau teknologi yang diterapkan disini dalam mengatur stok dan peminjaman buku-buku juga sangat canggih.

Dari situlah robby mendapatkan ide gila soal cita-cita jadi artis terkenal. Caranya cukup gila dan brilliant, “membobol system perpustakaan universitas Indonesia”

Gue : elo yakin mau membobol jaringan UI?

Robby : coba tatap mataku, apakah tersirat sinar kebohongan (gue jadi teringat sinetron di SCTV)

Gue : kamu yakin bisa?

Robby : aku nak mewujudkan mimpi-mimpi kite, kite nak harus jadi terkenal, dan menguasai negri ini. (inget film sang pemimpi)

Mungkin ini terlihat gila, nggak masuk akal dan bodoh. Tapi bukan Robby kalo enggak punya kegigihan dalam berusaha. Hampir setengah jam lebih dia mengutak-atik dan mencoba membongkar system jaringan UI.

(Coba lihat gerak-gerik mencurigakan berikut ini)

(diambil dari kamera pengintai Negara)

Gue sudah bilang kalo usahanya akan sia-sia, tapi dia bersikukuh untuk menjadi terkenal lewat perbuatannya sekarang. Setelah 1 jam mengalami masa perjuangan, dia akhirnya berhasil mewujudkan cita-cita luhur itu.

(Sistem jaringan computer UI telah berhasil dibobol)

Dan hasilnya pun tidak terlalu mengecewakan, setidaknya gue akan terkenal di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia selama sepekan. Dan jika beruntung gue bakalan masuk Koran dan on the spot sebagai 7 pasangan terserasi di dunia.


hikmah kereta ekonomi

Malam minggu kemarin adalah malam minggu terhebat tahun ini. Bukan karena gue berhasil ngajak Robby kawin lari ke Jakarta, tapi lebih ke arah perbaikan moral pribadi.

Malam itu gue melihat sebuah pemandangan yang mengingatkan gue ke rentetan peristiwa yang pernah gue alami sewaktu kecil, dan mungkin terus gue alami tanpa gue sadari lagi.

Perasaan kecewa gara-gara harus naik kereta ekonomi, terbayar sudah. Diatas bangku keras ini, gue bisa melintasi sekejap pemandangan asli Indonesia. Gerbong-gerbong kereta yang diisi berjubel ribuan penumpang dan pedagang asongan membuat gue bener-bener merasakan iklim negri ini.

Telinga dan mata yang sumpek sama pedagang asongan yang nggak henti-hentinya nawarin dagangan (meski udah jam 12 malem) terbayar oleh pemandangan yang menusuk hati nurani. Satu pemandangan yang ngebuat gue nyesel udah ngatain papa macem-macem gara-gara udah ngirim gue naik kereta ekonomi.

Diantara ratusan orang yang berdesak-desakan pingin duduk,Gue melihat seorang bapak rela berdiri selama berjam-jam cuma untuk ngasik ke dua anaknya tempat tidur. Dan pasti elo bisa tebak dimana posisi sang istri?

Ya benar. Istrinya tidur di kolong tempat duduk yang sempit dan kotor. Kejadian itu berlangsung sampai anak mereka bangun dari tidur dan membiarkan mereka berdua untuk duduk.

Pemandangan itu ngebuat gue flash back lagi ke masa lalu, membayangkan betapa besar pengorbanan yang mereka lakukan demi kenyamanan hidup gue, memberikan segala fasilitas yang terkadang sama sekali enggak gue syukuri.. Terlintas buat menghitung besarnya pengorbanan itu, dan hasilnya, infinite.

Dari kejadian itu, gue bisa mengambil satu pelajaran penting:

“Gue enggak akan nikah dalam tempo yang cukup lama”

Tanggung jawab sebagai orang tua itu terlalu berat untuk dipikirkan, dan tidak mudah untuk dijalankan. Gue bersyukur atas nasib jomblo yang gue alami : )

Nb: buat kalian semua yang lagi gencar-gencarnya pingin pacaran, mesra-mesraan atau ngebet kawin. Pertimbangin lagi, siap gag elo berkorban kayak gini:

(ini bukan adegan pemerkosaan)
#gambar ini jepretan gue dari Universitas Indonesia#

Bagi kaum hawa yang lagi ngebet kawin. Mau enggak kalo nasib kalian berujung kayak gini..hahahhaha

Perjalanan ini bener-bener masih panjang bro, dan akan selalu seperti itu. Nikmatin aja hidup kalian sekarang, bersyukur kalo jomblo, dan menikah kalo bener-bener siap. Salam sukses


Rabu, 08 Februari 2012

Kereta ekonomi (part 2)

Perjalanan kali ini adalah perjalanan paling lama yang pernah ditempuh bokong gue. Duduk lebih dari 24 jam, bergoyang-goyang di kereta selama 20 jam, dan menahan boker kurang dari 5 jam membuat gue harus mencatat rekor buat bokong gue sendiri.

Jujur gue masih merasa ditipu mentah-mentah sama papa soal tiket kemarin. Bukannya gue enggk mau naik kereta ekonomi, tapi gue cukup memiliki pengalaman pahit naik kereta ekonomi 2 tahun lalu.

Waktu itu gue naik kereta jurusan Malang-Surabaya bareng topan (temen SMA). Satu hal yang perlu elo siasati saat naik kereta ekonomi adalah elo harus lebih dulu cek tanggalan. Elo enggak bermaksud buat naik kereta di saat lebaran atau liburan sekolah kan?

“Dan parahnya gue lupa kalo hari itu lebaran”

Dari situ gue sempat menyesali lahir sebagai laki-laki dan masih muda!

Elo : kenapa??

Gue : orang-orang jenis itu harus merelakan kursi emas mereka ke tangan wanita dan anak kecil yang sebenarnya lebih kuat berdiri dari pada loe.

Dan parahnya, waktu itu delay berlangsung cukup lama. Alhasil gue harus berdiri di pintu gerbong kereta selama hampir 8 jam, Dan itu ngebuat gue masuk angin selama berhari-hari. Itu masih mendingan dari pada nasib topan yang harus duduk di WC selama perjalanan. Mungkin dia harus masuk UGD gara-gara terlalu banyak menghirup gas amoniak dan sejenisnya.

Kalo ada hal yang bisa gue syukuri di perjalanan ke Jakarta kali ini adalah gue enggak jomblo sendiri. Di samping gue duduk seorang pria nyaris tampan yang memiliki bulu hidung kemana-mana, Robby (epet).

Kenapa gue bersyukur?

bersama Roby, gue yakin kalo gue bakalan lolos dari makluk homo atau sejenisnya, seenggaknya mereka akan memangsa roby lebih dulu atau mengganggap Roby adalah laki gue?_?, I’m safe.

Ada beberapa hal yang harus elo hadapi saat naik kereta ekonomi:

1.Pedagang asongan.

Masalah : ratusan pedagang asongan akan menjajakan barang dagangannya setiap waktu, ndeketin elo setiap waktu dan maksa elo buat lihat dagangannya.

Penyelesaian : pura-pura tidur. Mereka enggak mau ngomong sama kebo bukan?

2.Wc umum

Masalah: elo berada di kereta ekonomi dengan harga tiket yang miring. dan itu berarti akan minim fasilitas.

Penyelesaian : bawa batu gede. Gue jamin elo bakalan milih nahan boker dari pada bokong loe tetanus.

3.Penumpang lain

Masalah: elo enggak akan pernah tahu siapa penjahat yang sesungguhnya

Penyelesaian : Bilang ke semua orang kalo elo homo, penjahat manapun selalu takut sama pria jenis ini.

Mungkin itu adalah beberapa tips dan trik yang udah teruji secara klinis membantu perjalanan gue. Dan yang terpenting, Jangan biarkan orang asing menyentuh pantat loe tanpa izin ^_^.

Selasa, 07 Februari 2012

Kereta ekonomi (part 1)

Gue enggak nyangka kalo ternyata papa gue, orang yang gue percaya dan gue jadien panutan, ternyata nusuk gue dari belakang. Dan rasanya ditusuk dari belakang sama darah daging gue sendiri (kayakx kebalik)itu lebih nyakitin dari ditusuk dari depan.

Liburan kali ini gue berplaning buat pergi ke Jakarta dan Bandung bareng Roby(TTM). Terus terang gue galau, enggak tahu harus kemana duluan. Gue bingung milih antara Pergi ke Jakarta yang Rame dan gokil, atau milih cewek-cewek bandung yang eksotis. Keputusan itu sungguh sulit. Gue dan Roby harus berfikir keras, menimbang-nimbang dengan teliti dan menerawang segala kemungkinan untuk memilih prospek kota mana yang bagus, dan akhirnya terpilihlah Bandung sebagai tujuan pertama kami. (Gue yakin elo bisa nebak dari awal)

Kami pun mantap berjalan ke stasiun untuk membeli tiket bisnis Malabar (kereta ke bandung) sebelum akhirnya papa mempunyai sebuah gagasan lain yang gue kira cemerlang.

Papa : udah ditentuin mau kemana duluan? (bicara sambil baca koran)

Gue : udah pa. kayaknya enakan ke Bandung duluan dech.

Papa : APA??? (koran yang dipegang sampai jatuh ke lantai) Ngapain ke Bandung duluan!!! mending ke Jakarta aja.

Roby : emangnya kenapa om?_?

Papa : emmm... Di jakarta lebih banyak tempat nongkrong asyik. (dengan nada terbata-bata)

Gue : kan aku gag suka nongkrong pa.

Papa : .... Kalo di Jakarta banyak tempat rekreasinya.

Gue : aku males sama macetnya...

Papa terlihat berfikir keras, sampai akhirnya mendapatkan sebuah gagasan briliant yang bisa ngubah keputusan gue.

Papa : Di Bandung kamu kan mau belanja pakaian, kalo ke bandungnya di awal emang kamu mau neteng-neteng belanjaan ke Jakarta? yang ada kamu dikira mau jualan di pasar senen

sekilas, ide itu cukup briliant dan cermat. tapi elo akan segera berubah pikiran ketika tahu kereta ekonomi Matarmaja (Malang-Jakarta)itu beda jauh sama ekonominya Malabar (malang-Bandung). elo bakal lebih milih neteng belanjaan dari Bandung ke Jakarta dari pada harus naik kereta itu.

Dan sialnya gue menyadari hal itu pas udah ada di dalam kereta. darin tiket yang udah dipegang roby Gue baru tahu kalo kereta yang gue naikin ini ternyata adalah kereta ekonomi yang harganya jauh lebih murah dari tiket kereta ekonomi ke Bandung. Saat elo tahu hal itu elo akan teringat dengan pelajaran ekonomi semasa SMA. Satu konsep ekonomi yang tidak akan pernah berubah adalah: Harga mempengaruhi kualitas. Dan itu membuat gue ngeri.

Tiket udah terlanjur dibeli, dan gue enggak punya pilihan lain selain pasrah dan berdoa biar bisa selamat sampai Jakarta. Entah apa yang ada dipikiran papa tentang ide yang dia usulin itu, yang jelas ada 3 kemungkinan yang terjadi

1. papa emang gag tahu tentang hal ini

2.papa pelit

3 Papa punya maksud lain yang gue nggak tahu...

Dari atas kereta yang mulai melaju lambat itu, papa meneriak kan sebuah kalimat dari luar kereta yang membuat gue tambah gondok.

Papa : met senang- senang, jaga dompet mu baik-baik. banyak copet.^_^V

Dan sejauh ini gue beranggapan kalo pilihan ke 2 lebih tepat buat melatar belakangi pikiran papa.. L

Jumat, 03 Februari 2012

hari baik

Belakangan ini papa lagi pusing karena kekurangan tenaga kerja,beberapa waktu yang lalu karyawan di toko banyak yang mogok dan mengundurkan diri. Entah apa yang sedang di demokan mereka, prasangka gue, ini erat kaitannya dengan rencana kenaikan BBM yang membuat frustasi. Mereka lebih memilih kerja menjadi pengangguran yang menyengsarakan masyarakat dari pada bekerja yang menyensarakan diri sendiri.

Jangan ditanya hubungan antara BBM dan Pengangguran itu apa? Karena gue sendiri nggak yakin/-_-\

Dan yang pasti gara-gara hal itu, papa sekarang jadi pusing gara-gara kekurangan tenaga kerja. Sampai akhirnya beberapa waktu yang lalu papa kedatangan seorang rekan bisnis (barang bekas) yang menawarkan tenaga kerja.

Rekbis (rekan bisnis): pak saya punya barang baru nich… (teriak-teriak dari jarak 10 meter dari rumah)

Papa : masih bagus gag ?

Rekbis : mantap pak. Masih kuat…<$2Fp>

Papa : harganya?

Rekbis : bisa di nego kok ^_^

Pelamar: ??????? (gue bukan barang oiiii) *jerit hati*

Singkat cerita, orang itu diintrogasi sama papa.

Elo : kok di introgasi? Emangnya salah apa?

Gue : yang ditanya-tanyai alamat, umur itu lho,

elo : itu introspeksi dodol *gondok*

Gue: ???????????

Papa nggak ingin anak buahnya itu o’on atau dongo, maka dia mengajukan beberapa petanyaan yang akan dijadikan pertimbangan lolos tidaknya orang itu. Setidaknya papa akan mengajukan 3 pertanyaan super sulit, melebihi ujian SNMPTN.

Pertanyaan 1 (psikologi)

Papa : Kamu tidak akan berkata kerja hanya untuk senang-senang atau coba-coba bukan? apa motifasimu kerja di tempat saya?

Pelamar : Uang $_$

(jawaban yang sangat baik dan singkat) *lolos*

Pertanyaan 2 (riwayat hidup)

Papa : berapa Ipk mu?? (indeks prestasi komulatif)

Pelamar : apa itu IPK? Maaf saya Cuma tamatan SD pak…

~hening~

Karena sesuatu hal pertanyaan ke 3 dibatalkan, (tentang ilmu pengetahuan dan hitungan)

Papa : oke kamu diterima di tempat kami. Besok kamu udah bisa langsung kerja.

Ntah mengapa gue yang saat itu ada di lokasi, merasa aneh dengan tanggapan dari pelamar yang gue rasa kebalik.

Pelamar : jangan besok pak???

Papa : kalo gitu besok lusa juga nggak apa-apa.

Pelamar : jangan pak.

Papa,gue,rekbis : KENAPA??? *dengan wajah penasaran*

Pelamar : masih nunggu hari baik.

Nunggu hari baik??? Apa gue nggak salah liat denger, kerja aja pakek nunggu hari baik… apa-apa’an ini. Pernyataan barusan membuat kami melongo melihat orang itu.

Pelamar : nanti kalo sudah nemu hari baik, bapak saya telepon lagi...

oiii siapa sih yang butuh kerjaan....

Di dalam kasus nyata, hal ini sungguh jarang terjadi, seenggaknya bagi gue sendiri. Gue nggak habis pikir, gimana kalo hari baik yang dia tunggu itu 1 bulan atau 3 bulan lagi. Terus makan apa anak dan istrinya??. Parahnya kalo dia ternyata nggak akan pernah punya hari baik. Mungkin dia harus mati untuk mempercepat kesengsaraan hidupnya di dunia.

Gue curiga, jangan-jangan anak dan istrinya pun menunggu hari baik untuk makan. Dan itu sangat menguntungkan dirinya”

Hari-berganti hari, minggu berganti minggu. Setelah hampir 2 minggu sejak lamarannya itu, dia akhirnya menemukan hari baiknya itu. Yaitu hari jumat pahing yang tepat hari ini…

Gue penasaran, apa dia bakalan bertahan lama kerja disini. Karena papa beranggapan kalau semua hari adalah hari baik. Dan itu sama saja dengan.

“karyawan masuk=hari baik”

“hari baik=Uang banyak”

~papa~

lamaran gaul

Sudah beberapa kali papa mendapatkan kiriman lamaran kerja. Dan terus terang saja, mereka sungguh kurang ahli dalam hal lamar dan melamar kerja. Beberapa diantaranya mengirimkan lamaran VIA SMS. Dan masalah sebenarnya adalah isinya.

halo pak. Apa kabar? ini nomor pak Purba??? gue mau Tanya apa disini menawarkan lowongan kerja? Kalau benar, tolong hubungi nomor ini, thx before

Jujur gue bakalan seneng banget kalo ngirim lamaran kerja bisa sesimpel dan segaul itu. Mungkin beberapa tahun lagi gue bakalan ngirim sms lamaran ke ribuan kantor di Indonesia tanpa harus mengeluarkan uang lebih dari $5000rb (dengan paket sms)

Mungkin karena papa jengkel dengan model sms yang “katanya” kurang sopan ini, dia membiarkan sms itu dan tidak memiliki niatan sedikit pun untuk membalas.

Karena merasa iba dan kasihan, maka secara diam-diam gue menyadap hp papa dan mengirimi balasan sms ke orang tergoblok tergokil yang pernah gue tahu itu.

“oeh om… ini ue om purba. Masih lom ada louwonganich. Maybe nesk time yow. Jiayou…”

Sebenarnya gue pengen nambahin dibawahnya kata “love u” tapi gue berfikir nggak akan mempermalukan papa gue sendiri dengan resiko sms itu menyebar dan gue akan banyak ditanyai

“bokap low homo ya?”

Gue segera membatalkan sms itu.

Karena gue curiga elo semua akan sealay itu dalam melamar lowongan, berikut gue akan sedikit mengevaluasi sms lamaran orang gila diatas.

1. Halo pak? ~kata ini sangat tidak sopan digunakan, apalagi kepada orang yang belom elo kenal. sebaiknya ucapkan selamat pagi atau lebih baik selamat makan, setidaknya itu lebih sedikit sopan.

2. Apa kabar?~ jangan sok kenal. Lebih baik gunakan kata-kata yang lebih detail, “bapak masih bernafas kan”

3. Ini nomor pak purba ?~ jangan bertanya hal sepeti ini, elo akan dikira agen pencari jodoh. Sebaiknya tanyakan hal yang lebih penting “ bapak sudah menikah?”

4. Gue mau Tanya? ~ bukannya dari tadi elo udah banyak Tanya? Sebaiknya elo bersikap lebih pintar, “apa anda ingin bertanya?

5. disini menawarkan lowongan kerja? ~ belajarlah untuk sok tahu “saya yakin disini membutuhkan tenaga, dan saya adalah orang yang tepat”

6. Kalau benar, tolong hubungi nomor ini! ~ jangan pernah memerintah calon atasan loe. Sebaiknya gunakan kata ancaman, “hubungi gue kalo loe gag ingin mati”

7. thx before~ jangan pernah menyingkat kata-kata dengan alasan apapun, sebaiknya gunakan bahasa yang lebih formal, “ makasi be’ud yow”

Sekian postingan kali ini, semoga kalian tidak jatuh di lubang yang sama seperti dia, karena gue jamin elo nggak akan pernah bisa mendapatkan pekerjaan apapun dengan cara seperti itu…

Be success…

Kamis, 02 Februari 2012

love without money is sick

Banyak orang bilang kalo cinta itu buta… Banyak orang membuktikan hal itu, dan berbicara lantang BENAR. berapa banyak kasus korupsi, bangkrut dan cerai gara-gara persoalan itu.

Dan gue percaya omongan itu. Di sepanjang karir percintaan gue, buta memang identik dengan gue. Dan parahnya, sebelum gue memposting tulisan ini, gue kira gue itu adalah dermawan dan pecinta wanita.

Gue pernah terlibat dalam suatu kasus percintaan dengan seorang cewek cantik dan seksi. jujur dia adalah mantan tercantik yang pernah gue ingat (mantan gue Cuma 3). Kecantikannya luar binasa (binaan salon), dan elo dijamin nggak akan berkedip kalo lagi jalan sama dia :)

Girl : kenapa sih kok ngeliatin aku terus.

Me : nggak apa-apa (ences di mulut berkata lain)

Girl : perhatikan langkah mu kalo jalan!

Me : cukup memperhatikan kamu aja, kemanapun kamu pergi aku ikut.

Kejadian romantic sejenis ini terus terjadi sepanjang hubungan kami berlangsung, dan itu membuat gue menikmati hari selasa (meski ada pelajaran biologi, kimia, dan fisika di hari selasa).

Meski cantik, nisa adalah tipe yang cukup misterius. Dia jarang memulai pembicaraan, dan jarang mengirim sms gue duluan. Selalu gue yang memulai suatu obrolan dan mengirim sms meski hanya untuk Tanya kabar atau mengingatkan makan *meski 5 menit yang lalu baru ketemu*

Elo : ya –iya lah baru 5 menit ketemu udah Tanya kabar. Perhartian loe alay.

Gue : gue TIDAK alay, gue Cuma memberikan perhatian over ke dia…

Elo : itu namanya alay, dodol!

Lebih dari itu, gue bener-bener sedih. Semenjak 1 bulan yang lalu kita jadian, dia belum pernah sekalipun mengucapkan kata cinta ke gue. Meski Cuma lewat sms. Dan kalo loe tahu, gue udah mengirimkan ribuan ucapan sayang pada ribuan sms yang gue kirim ke dia.

Mulai dari yang biasa:

aku sayang kamu

Sampai yang alay:

I lople yu pulll

Atau yang super duper alay

Aku tidak bisa hidup tanpa mu

Semuanya Cuma dia balas dengan kata-kata:

Iya sama-sama

Bahkan bisa lebih sadis dengan:

Oke

Gue jadi stress, dan galau mikirin, keseriusan hubungan ini. Sampai akhirnya gue bertemu dengan seorang teman yang memberkan sedikit pencerahan. Pesannya singkat, tapi Cukup meyakinkan.

Temen : elo udah ngasik dia apa aja?

Pertanyaan itu gue cerna matang-matang sampai akhirnya bisa ditelen dengan mudah. Ya-selama ini gue belum pernah ngasik dia apapun (kecuali kata-kata gombal dan kata sayang yang alay berlebihan.

Teori itu ternyata ampuh pada hubungan jenis ini. Gue mendapatkan kata-kata sayang dari dia :

$_$Makasi banyak sayang-

(setelah gue kasik kejutan silverquien di tasnya) *25rb*

$_$pulsa ini Cuma buat kamu-

(setelah gue belikan pulsa rutin tiap minggu) *10rb/mg*

$_$aku nggak bisa hidup tanpa mu-

(setelah gue belikan dia boneka di hari ultahnya) *80rb*

Awalnya gue kira hal itu keren, dan jantan. Gue adalah pecinta dan penyayang wanita. Sampai akhirnya Gara-gara kejadian itu, gue harus rela pulang sekolah jalan kaki gara-gara uang bensin ikut kepakek. Dan kejadian ini terjadi hingga berminggu-minggu.

Sesekali gue coba test buat nggak ngirim dia pulsa. Dan benar, Dia nggak balas sms gue, dengan alasan “NGGAK ADA PULSA”

Dari rentetan kisah itu, gue berkesimpulan kalau dia itu matre. $setelah ratusan ribu melayang gue baru sadar$. Gue bukan pecinta wanita, tapi gue goblok… Napa mau bayar ratusan ribu untuk kata-kata cinta yang biasanya bisa diobral…tapi gue udah telat. Nasi udah keluar lewat bawah ~_~, dan uang gue udah terlanjur hilang..

Dan gue sadar kalo cinta itu terkadang bisa membutakan. Mungkin inilah cikal bakal seorang pengusaha bangkrut dan korupsi… Cinta mereka buta