Sabtu, 28 Juli 2012

belenggu ol

Beberapa bulan terakhir ini gue lagi ketagihan sama FreeStye…
Game online yang berkaitan sama dunia basket jalanan 3 on 3 itu membuat gue gila. Gue yang notabenya anak basket dan tersingkir dari kursi cadangan tim sekolah dibuat lklepek – klepek sama game virtual ini. Awalnya gue kira perkenalan gue sama game online Cuma sebatas hobby dan pelampiasan emosi gue main basket. Tapi lama kelamaan gue sadar, ada ambisi lain yang membuat gue duduk 3-5 jam sehari di depan meja operator.
Gue kira konsumsi freestyle yang berlebihan nggak akan mempengaruhi kehidupan gue :


PAgi = Bangun Pagi
Siang =Jaga toko
Malam = Males Belajar

gue yakin enggak ada yang berubah dari siklus sederhana itu. Sampai berbulan – bulan kemudian gue sadar, memang nggak ada yang hilang dari aktivitas itu, yang ada malah bertambah :

pagi = Tidur Pagi
siang- malam = Jaga Warnet
kapanpun = Nggak pernah belajar

Hal itu bukan yang terparah, karena yang paling parah itu adalah efek dari game online ke toko. Gue jadi ganas ke pelanggan. Gue jadi enggak lagi kenal pelanggan adalah raja, waktu itu buat gue pelanggan adalah seonggok daging berwarna keputihan (panu) yang berpotensi merusak mood mu seharian. Dan benar, waktu gue lagi OL, siapapun yang mengganggu adalah musuh buat gue.

Pernah sekali waktu gue lagi seru – serunya nggame di datengin orang yang beli rokok.

“mas rokoknya”
Gue emosi- main diganggu, reflek gue bilang “manggil mama aja di dalam”

“mamanya dimana mas”

“masuk aja kedalam toko pak, ada pintu terus aja. Ntar sebelah kanannya ada kamar mandi, tunggu aja. 
Mama masih mandi kayaknya”

Ntah karena tersinggung atau males ngeliat tante-tante keluar dari kamar mandi, dia lebih memilih pergi cari toko lain. Setela5 detik kepergianya guie baru sadar kalo tindakan gue barusan itu bodoh, gue udah mendelete 1 orang lagi dari daftar pelanggan *setelah puluhan* .

Kebiasaan nggame ini menjadi – jadi, sampai gue sendiri bingung harus diapain lagi. Gue jadi nggak bener jaga toko, gag pernah interaksi ma temen, dan gue bahakan udah nggak punya waktu buat nulis lagi. Buat seorang penulis, enggak punya tangan bukan masalah, tapi kalo enggak punya waktu ? it’is the big problem…

Waktu gue depresi sama kecanduan game ini, gue nemu film motifasi yang bisa membuat gue sadar ! gue enggak harus menghilangkan sesuatu yang gue suka, gue bisa mengembangkannya.
Adalah TOP, seorang pengusaha muda dari Thailand yang semasa mudanya dulu kecanduan game online. Bahkan dia sempat di DO di sekolahnya gara – gara game online. Dan anehnya, dari game online yang ia mainkan dia berhasil membeli 1 buah unit mobil sendiri. Dia berhenti bermain game ketika orang tuanya bangkrut. Dari situlah dia pontang – panting mendirikan bisnis sendiri.

Gue kagum sama sosok TOP, kegigihannya ketika lendirikan usaha, ketegarannya saat tahu dia dibodohi, keuletannya dalam menjalankan bisnis, semuanya itu membuat gue merasa harus bangkit dari keterpurukan yang sama seperti dia. 

“definitely hard but I will try

Jumat, 13 Juli 2012

Area Gladiator


Hai Panuers, gmana kabarmu? Gimana kabar panu – panu kalian? Makin besar? Udah gag netek lagi kah? *emangnya bayi?*. Setelah lama gag nongol, gue  akan mengabarkan kabar gembira. Kali ini datang dari kementrian koperasi dan UKM yang menginformasikan kenaikan jumlah pengusaha kecil menengah pada 2012 ini, kalo tahun 2011 aja sekitar 55,2 unit, sekarang menurut gue udah berkembang hampir dari setengahnya. Wew.. AMAZING.

Gue sendiri mengamati perkembangan ini cukup pesat, kesadaran masyarakat untuk berwirausaha semakin besar, tetangga gue yang dulunya Cuma jadi pegawai biasa aja sekarang udah jadi pegawai berkutil yang jualan rokok. Hahaa..

Ada yang datang, ada juga yang pergi. Perkembangan UKM yang cukup pesat menyebabkan persaingan di dunia wirausaha menjadi semakin sengit. Semuanya pada saling sikut dan jotos buat dapetin target pasar.

Enggak menutup kemungkinan akan ada perang dunia ke 3 kalo seandainya jumlah UKM kita meningkat 10 X lipat dari jumlah yang sekarang. Gue bisa bayangin keadaan pasar jadi area gladiator,dengan senjata utamanya terong dan bom beracun dari terasi.

“itu pelanggan ku. Itu uang ku” sambil menghunuskan terong.

Pasar yang dulunya Cuma punya 1 suplier barang, sekarang udah ada 10 bahkan lebih. Sebagai anak seorang pengusaha minuman gue juga merasakan dampak dari semua itu. Bukan berarti gue khawtir kehabisan pasar, karena kalo kalian paham sama ilmu ekonomi sebenarnya pasar itu makin lama semakin besar seturut perkembangan teknologi dan perkawinan – Lho

SO, intinya tetep bermain jujur, main fair play, dan terus kembangkan usaha kalian. Persaingan akan memotifasi kita untuk semakin menjadi lebih baik. Berlari tanpa musuh apa enaknya ^?^
“Wish U luck = wish Me luck”