Selasa, 04 Oktober 2011

Delima

Salam sukses...
DILEMA, blog ini gue buat gara-gara gue lagi dilema.
Elo :Dilema?

Gue :Bener banget, buah manis yang di jual di simpang lima itu emang nyebelin banget.

Elo :Itu Delima dodol!!!

Gue : iya-iya. Seriusnya, waktu itu gue emang lagi delima dilema. Liburan kemarin gue dan keluarga pergi ke Bali . Kami berangkat pas hari kedua lebaran (kamis),dengan pertimbangan jalan nggak semacet hari-hari sebelumnya. Dari situlah kami dilema,*apaan sih*. Karena kami mikir Nggak mungkin ke bali naik kereta api, atau juga pesawat (MAHAL). Kami memutuskan buat menempuh jalur darat.

Elo : naik becak???

Gue : ya bener. Gue dilema punya temen kayak elo.

Intinya, Meski jauh lebih capek dan membutuhkan waktu lama, jalur darat adalah pilihan terbaik dan menyehatkan.

ELo : Sehat dari Hongkong!

Gue : Buktinya gue, gara-gara kelamaan duduk di #truck# mobil, *bedegelen* (penyakit nggak bisa B.A.B) gue jadi ilang. Ajaib, B.A.B gue lancar-car-car (mencret).

ELo :Sarap loe.?_?

Dari rumah gue (Malang Selatan) terdapat tiga pilihan jalur yang bisa dipilih, :
1. Malang-pasuruan-situbondo-banyuwangi-Bali
2. Malang-Lumajang-Jember-Banyuwangi-Bali
3. Malang-Bromo-Semeru-Dreamland
Setiap jalur punya kelebihan dan kerugiannya masing-masing :

  • Kelebihan:aman,banyak rumah makan,medannya mudah. Kesulitan: Padat,macet,lebih jauh.
  • Kelebihan:Sepi,cepet, Kerugian: Rawan,jalan berkelok, serem.
  • Kelebihan:lebih cepet #mati# nyampek, Kerugian:tagihan listik siapa yang nanggung

Oke. Yang ketiga emang ngaco.

Karena rumah kami ada di bagian selatan kota Malang, maka jalur ke dua lebih cocok. Dengan prediksi nggak bakal kemalaman di daerah lumajang-Jember, kami berangkat subuh-subuh. Sialnya subuh di keluarga bahagia kami adalah jam 8 pagi.dodol. Dengan sukses, kami baru nyampek Jember pas Matahari hamper tenggelam.
Sebelumnya gue nggak pernah sama sekali ke Jember, apalagi boker di sana. Sumpah gue belum pernah.Pemandangan disana sama sekali nggak ada yang istimewa. Terkesan sama dengan kota-kota lainnya. Sampai gue menemukan sebuah kawasan yang sangat dahsyat dan spektakuler. Belum pernah gue menemukan tempat seperti itu di seluruh kawasan nusantara manapun. Buat temen-temen yang domisili Jember pasti udah tahu. Dan buat temen-temenyang belum tahu, jangan nyoba buat kesana. Jangan sampai kalian ngalami dilema kayak gue.

Elo : emang nama tempat nya apa sih (penasaran)

Gue : mending jangan dech. Bahaya

Elo : ayo donk ayo (penasaran sampai ngiler-ngiler)

Gue : gag usah… (gue ber-si-tegangkeras)

Elo : kasik tahu nggak (sambil bawa pancoran)

Gue : i-iya. tspi gu-gue inget-inget dulu ya,hehehehe.#bener-bener lupa#

Nama tempat itu adalah…. *ucapkan dengan sepenuh hati* Bukit gembel’s. Ya bener, elo nggak salah #denger# baca kok. Gue lupa nama aslinya, tapi gue rasa tempat itu lebih pantas dinamain bukit gembel’s. Seperti namanya, tempat itu adalah bukit yang dipenuhi dengan #zombie# gembel.
Sewaktu kami memasuki kawasan itu, gue kaget pas ngeliat di setiap tikungan/ kelokan, selalu ada minimal 3 orang actor/aktris yang berperan menajadi orang yang paling miskin di dunia. Dalam peribahasa yang lebih kasarnya"Gembel". Akting mereka sungguh perpek. Ada wanita yang gendong anak kecil, wanita hamil,kakek-kakek buta,lumpuh,panuan juga ada. Jumlah mereka banyak banget. Hitung aja sendiri. Gampangnya, Kalo elo pergi ke pegunungan, coba hitung berapa tikungan yang harus elo-elo lewatin? Kira-kira sebanyak itulah jumlah gembels yang ada disana. Mungkin juga rumusnya bisa kayak gini:
T=G2 (G=gembel, T=tikungan)

Selidik punya selidik. Ternyata tempat itu sudah menjadi rumah mereka selama puluhan tahun. Ngeliat kenyataan itu gue dilema abis.
“Sebagai warga Negara Indonesia gue malu melihat hal itu”
Bukankah kita tidak tinggal ditempat gersang dan panas seperti ethiophia. Tanah kita subur. Hutan-hutan tempat mereka menggembel juga penuh dengan hasil. Tapi kenapa harus memilih cara mengemis seperti itu. Ingat. Negara kita merdeka bukan dari hasil mengemis. Tapi dengan perjuangan yang rela mati. Bagaimana seandainya para pahlawan 45 bangkit dari kubur dan menemukan hidup kita demikian nista.

Pahlawan : apa yang kalian lakukan?

Gembels : Cari makan bos

Pahlawan : apa!!! (syok sambil megangi jantung). Kembalikan aku ke alam kubur… *sinetron abis*

Itulah alasan utama blog ini gue lahirin (setelh mengandung perenungan 1 bulan). Gue pengen nyadarin elo-elo semua biar pada sadar.Penjajah kita sekarang bukan lagi kompeni, tapi kemiskinan dan kebodohan. Bukankah kita juga harus berjuang mati-matian buat mendeklarasikan kata “gue nggak bodoh” atau “gue bukan gembel” di ranah Internasional maupun regional???
Semoga kita menjadi bangsa yang lebih menghargai perjuangan.
Salam Sukses…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar