Selasa, 09 September 2014

NIKAH MUDA ITU?

Postingan kali ini fix bakal membuat gue di bully sama pasangan-pasangan muda yang (akan) memutuskan menikah di usia muda. Tapi yaudahlah, benci boleh tapi rindunya tetep dong. Ihir. Beberapa hari ini gue dibuat galau sama surat-surat undangan nikahan. Ya temen-temen se angkatan gue udah pada nikah, dan yang belum nikah udah pada pengen buru-buru nikah. Timeline twitter juga jadi kotor, dipenuhi sama pasangan-pasangan anak muda yang no mention minta di lamar. Gue perlahan gila.

Karena topik itu sedang mengganjal di hati, jadi nggak ada salahnya gue bahas di postingan kali ini. Dari pengamatan yang gue lakukan ada beberapa alasan yang biasanya diperhitungkan ketika dua orang anak manusia memutuskan menikah muda :

1. Takut kebablasan : alasan ini yang paling sering gue denger. Biasanya inilah ketakutan para orangtua terhadap anak – anak mereka yang sedang kasmaran. Tiap hari pengennya ketemuan, kalo udah ketemuan pulangnya malam, smsan siang-malam, panggilan sayangnya papa-mama’an, ketemu tiap hari tapi tiap malam selalu kangen. Kalo gejala-gejala itu udah terjadi, mending nikah aja deh dari pada kebablasan.

 
(Ini jelas nggak mungkin gara-gara kebablasan)
2. Takut kehilangan : biasanya terjadi kalo pasangannya nggak seimbang, yang cewek cantik kayak bidadari, yang cowoknya kek pangeran kodok. Biasanya dalam kondisi seperti itu si cowok bakal mati-matian ngajak ceweknya cepet nikah sebelum si cewek sadar kalau dirinya Cuma seekor kodok sawah 
3.  Ibadah : yang satu ini paling religius. Nikah = ibadah.
Seenak apapun nikah muda, pendapat gue tetep: “NIKAH MUDA ITU NGGAK ENAK”

Setelah mendengar pendapat gue mungkin kalian bakal bilang :

“ah elo jomblo sih, makanya ngomong gitu”

“belom pernah pacaran jadi wajarlah nggak tahu gimana enaknya punya pasangan”

Atau yang terpedih dari yang paling pedih :

“itu tanda-tanda mulai suka sesama jenis”

PLISSSSSS… Gue nggak sehina itu. Gue punya alasan sendiri. Alasan gue simple sih, “segitu ngebetnya ya sampai pengen cepet-cepet nikah?”
Hahahahahaha. Becanda. Gue memilih untuk nggak menikah muda karena gue punya cita-cita yang ingin gue capai. Setiap manusia mempunyai tujuan di dalam hidup, ada target-target tertentu yang dibuat sendiri untuk dia raih di kemudian hari, dan gue rasa menikah sebelum gue meraih cita-cita itu Cuma bakal memperlambat tercapainya tujuan itu.

Gue menetapkan ada beberapa tahapan yang harus gue lalui sebelum memasuki jenjang pernikahan, contohnya seperti : 1. Harus punya bisnis yang pasti 2. Rumah sendiri, 3 Biaya pendidikan anak minimal sampai SMA 4. Masa tua Orangtua sudah terjamin 5. Bikin Film. Kedengarannya emang berat dan sulit, tapi coba bayangkan gimana kalau gue nikah sebelum semua itu terwujud. Jawabannya jelas, mimpi itu bakalan lebih lama lagi terwujud.

Gue percaya sama istilah yang bilang “REJEKI itu UDAH ADA YANG NGATUR” tapi kita sendiri yang memutuskan mengambil rejeki itu secepatnya, menundanya, atau menolaknya?

Gue selalu berpendapat, orang yang menikah muda itu mungkin nggak bersyukur dengan kesendiriannya. Umur manusia bisa sampai 70 tahun, kalau kalian nikah umur 20 tahun. Berarti kalian bakal hidup bersama pasangan selama 50 tahun? Masak sendiri dalam waktu 5 tahun lebih lama nggak bisa sih -______-

Yahhhhh. Pada akhirnya pilihan tetap ada pada pribadi masing-masing. Semua orang bebas berpendapat, semuanya bebas memilih.

Pada ending postingan kali ini gue cuma mau bilang :

“ibadah itu nggak Cuma menikah, Tuhan nggak mengartikannya sesempit itu”


*tambahan

Orang menikah > mati > dikenang seluruh keluarga.

Orang Hebat > mati > dikenang seluruh umat.

*KESIMPULAN

"Jangan takut kehabisan jodoh, karena nikah sebenarnya bisa dengan APAPUN"  

7 komentar:

  1. Wah ada yang berlawanan pendapat nih sama Mega. Haha. Kalau aku sih pengennya nikah muda. Bukan karena gak punya cita-cita. Justru dengan menikah muda, suatu pasangan akan berjuang bersama-sama, saling membantu, menjadikan pasangan tempat untuk berbagi, punya alasan untuk berusaha dan lain-lain. Tetapi ya itu pendapatku sih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. semua orang pengennya gitu. tapi masalahnya nggak semua pasangan bisa mendukung mu meraih cita-cita. kalau satu visi dan misi sih enak, tapi kebanykan yang aku lihat sungguh menyedihkan. semoga kita dapat dipertemukan jodoh yang baik aja deh :))

      Hapus
    2. Bwaaaaa. Kalo kata orang sih, orang yang baik akan mendapat jodoh yang baik juga. Tapi kalo sayangnya enggak, berarti itu cobaan. Semoga nanti Mas Daus dan Mas Stevan dapet jodoh yang sama-sama baiknya deh. Aku yakin deh Mas Stevan bakal so sweet-so sweet sama istrinya nanti :p

      Hapus
    3. aku kebanyakan baca bukunya merry riana ini mungkin. lihat pasangan yang romantis dalam sisi lain. hehehhe. amin-amin thx mega :))

      Hapus
  2. sebelum komentar banyak ucapin salam kenal dulu biar afdol. baru pertama nyasar kesini.

    saya sendiri lulus kuliah langsung menikah, pada dasarnya orang punya rencana yang berbeda-beda untuk masa depannya.
    tinggal personalnya masing-masing si, mau berusaha untuk masa depan yang lebih baik apa nggak.

    banyak hal yang harus dipikirkan sebelum memutuskan menikah, contohnya kamu pengen ngejar cita-cita dulu. itu bagus lho, menentukan target. semoga aja target kamu bisa tercapai semua.

    lebih afdol ijin follow juga ya, biar tambah rame follower blognya.

    BalasHapus