Senin, 11 Mei 2015

Rencana VS Realita


Kita pasti sering mendengar banyak orang mengeluhkan hal tersebut.  Atau kata-kata seperti ini:
“Ah rencaku gagal” “ternyata kenyataannya lebih sulit” Banyak hal yang tak terduga yang terjadi” dan masih banyak hal lain sejenisnya.

Banyak factor yang menyebabkan rencana yang kita pikirkan kemarin, gagal ketika dipraktekkan hari ini, atau ada pula yang gagal sebelum dipraktekkan malah?
Dipostingan kali ini gue akan membahas kenapa rencana yang sudah kalian rencanakan ternyata tidak terwujud/gagal terwujud.
(masih yakin berani untuk sukses?)

1. (Merasa) kurang Persiapan
Ide yang bagus ketika tidak dipersiapkan dengan baik hasilnya akan percuma.  Gue punya temen yang mempunyai cita-cita pengen berbisnis. Tapi apa yang dia lakukan ketika lulus kuliah? Mencari pekerjaan ngalor-ngidul, menganggur berbulan-bulan. Ketika saya menegornya tentang mimpi yang pernah dia sampaikan, jawabannya tak mengagetkan “ingin mencari modal dulu”. Impiannya untuk berbisnis tak (belum) terwujud karena dia (merasa) belum siap untuk mewujudkannya. Padahal yang belum dia ketahui, yang perlu dia perlukan untuk memulai bisnis bukanlah modal usaha, tapi hanyalah keberanian untuk berkata “AKU SIAP BERBISNIS SEKARANG”.

 2. Jangan temukan ide yang Briliant
Tak ada yang salah dengan ide brilliant, ide yang bagus tentu dicari banyak orang, tapi kenapa gue mengatakan “jangan temukan ide yang brilliant”? Pernah nggak kamu menyukai seseorang yang jelas-jelas mustahil untuk kamu dapatkan? Gue pernah suka banget sama Chealsea Islan, pengen deh macarin dia. Nggak ada yang salah, mungkin aja buku gue di jadikan film sama produser terkenal, terus Chelsea jadi pemainnya, kita ketemuan dan ternyata dia juga suka tipe cewek jarang mandi kayak gue. Cinta itu gila, right? Tapi tidak segila film di FTV.
Dari sini kamu harus tahu, ide brilliant sebenarnya tak akan membawa mu kemanapun. Ide brilliant terkadang malah akan membuat mu TAKUT MELANGKAH.

3. Beranilah
Di Indonesia banyak sekali pemikir-pemikir brilliant. 3 tahun yang lalu ketika gue masih maba, gue pernah ikutan yang namanya organisasi karya tulis ilmiah di kampus. Tiap hari yang gue sentuh adalah puluhan karya tulis ilmiah yang gue jadikan referensi untuk mencari bahan karya tulis gue sendiri. Dari situ gue tahu betapa pintarnya mahasiswa-mahasiswa itu, pemikiran mereka yang tertuang di dalam karya tulis begitu brilliant. Tapi sayangnya karya tulis itu hanya berakhir menjadi sebuah buku, tanpa pernah berusaha diwujudkan oleh sang pemikir. Ini dilema, Indonesia memiliki banyak pemikir hebat, tapi tak mempunyai cukup stok SDM yang BERANI mewujudkan sekecil dan sebesar apapun mimpinya.

Gue percaya ada banyak factor yang mempengaruhi kegagalan, tapi sebagian besar factor itu berasal dari diri kita sendiri. Dan sesuatu yang berasal dari diri sendiri seharusnya bisa dicegah atau diperbaiki tanpa bantuan oranglain.

Gue saat ini juga sedang dalam masa ujian, semua rencana yang gue pikirkan bulan February lalu hancur di bulan April kemarin. Rencana untuk membuka 1 cabang kedai es tiap 1 bulan tidak terlaksana karena banyak hal. Proses pengurusan perizinan di dinas kesehatan juga tak semulus rencana. Itulah akibat menemukan ide/rencana yang brilliant, realisasinya sulit dilaksanakan.

Akhirnya gue Cuma bisa bilang “tidak akan ada RENCANA brilliant, tanpa dibarengi dengan REALISASI yang bercucuran air mata”  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar