Indonesia
punya 17.504 buah pulau dengan 79 kota dari sabang sampai merauke. Tanah air
ini menyimpan banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi, baik untuk berwisata
atau mencari nafkah. Yang gue heran, kenapa dari ribuan tempat yang tersebar di
seluruh nusantara itu, Jakarta menjadi sorotan masyarakat sebagai tempat
strategis untuk mencari nafkah.
Banyak
sekali orang-orang yang asalnya dari daerah-daerah, rame-rame bertransmigrasi
ke Jakarta dengan satu tujuan : “ngumpulin koin-koin kekayaan”.
Entah
dari mana dan siapa yang memulainya, kenapa mindset masyarakat kita itu sudah
di bentuk untuk mengakui Jakarta adalah tempat paling strategis untuk mengubah
nasib. Jakarta seakan bisa mengubah : dari yang tadinya pengangguran di
kampung, pindah ke Jakarta jadi pegawai kantoran, yang awalnya gembel di
kampung, gara-gara pindah ke Jakarta jadi punya usaha, dan dari yang awalnya
jomblo nista di kampung, merantau ke Jakarta akhirnya jadi homo. Mindset kita
sudah dibentuk seperti itu.
Gue
sendiri nggak mau menjudge pilihan mereka itu buruk, SELAMA “mereka tahu betul apa yang
mereka inginkan dan seberapa besar kemampuannya untuk mendapatkan keinginannya
itu”.
Gue
tipe orang yang percaya kalo rejeki itu sama kayak proposal marketing. “Tuhan sang pemilik rejeki bakal
menginvestasikan rejekinya buat kalian yang punya proposal menarik dan
meyakinkan.” Makanya sebelum
meminta rejeki sama Tuhan, rencana yang kita buat kudu jelas dan detail. Tuhan
nggak bakal ngasih rejeki kalo loe sendiri nggak tahu gimana caranya mewujudkan
impian loe itu.
Percuma
deh elo ke Jakarta kalo nggak ada tujuan, tapi percuma juga elo dikampung kalo
semua yang elo butuhkan untuk sukses adanya di Jakarta. Intinya rejeki itu
bukan ada pada dimana kita mencari,
tapi bagaimana kita mencarinya.
Gue
percaya kalo untuk saat ini rejeki
yang gue cari ada di MALANG. Bisnis,
komunitas, relasi, teman, keluarga, semua ada di tempat ini. Dan yang
terpenting proposal yang gue kirim ke Tuhan tiap malam adalah untuk ditempat
ini, bukan di Jakarta, bukan di Jogjakarta, bukan juga di Zimbabwe *walah.
Semoga
postingan singkat ini bermanfaat dan kalian mejadi yakin untuk mengirimkan proposal cita-cita yang jelas kepada
Tuhan.
(foto gue waktu masih bayi. ya gue memang unyu) |
Asik, setuju banget deh!!! Apalagi kalo proposal ke Tuhan-nya packaging-nya menarik ya pen, pasti Tuhan langsung interest deh sama proposalnya. Hehehe...
BalasHapus