Kamis, 09 Januari 2014

Proposal Mimpi


Indonesia punya 17.504 buah pulau dengan 79 kota dari sabang sampai merauke. Tanah air ini menyimpan banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi, baik untuk berwisata atau mencari nafkah. Yang gue heran, kenapa dari ribuan tempat yang tersebar di seluruh nusantara itu, Jakarta menjadi sorotan masyarakat sebagai tempat strategis untuk mencari nafkah.

Banyak sekali orang-orang yang asalnya dari daerah-daerah, rame-rame bertransmigrasi ke Jakarta dengan satu tujuan : “ngumpulin koin-koin kekayaan”. 
 
(powered by google)
Entah dari mana dan siapa yang memulainya, kenapa mindset masyarakat kita itu sudah di bentuk untuk mengakui Jakarta adalah tempat paling strategis untuk mengubah nasib. Jakarta seakan bisa mengubah : dari yang tadinya pengangguran di kampung, pindah ke Jakarta jadi pegawai kantoran, yang awalnya gembel di kampung, gara-gara pindah ke Jakarta jadi punya usaha, dan dari yang awalnya jomblo nista di kampung, merantau ke Jakarta akhirnya jadi homo. Mindset kita sudah dibentuk seperti itu.

Gue sendiri nggak mau menjudge pilihan mereka itu buruk, SELAMA “mereka tahu betul apa yang mereka inginkan dan seberapa besar kemampuannya untuk mendapatkan keinginannya itu”.

Gue tipe orang yang percaya kalo rejeki itu sama kayak proposal marketing. “Tuhan sang pemilik rejeki bakal menginvestasikan rejekinya buat kalian yang punya proposal menarik dan meyakinkan.” Makanya sebelum meminta rejeki sama Tuhan, rencana yang kita buat kudu jelas dan detail. Tuhan nggak bakal ngasih rejeki kalo loe sendiri nggak tahu gimana caranya mewujudkan impian loe itu.

Percuma deh elo ke Jakarta kalo nggak ada tujuan, tapi percuma juga elo dikampung kalo semua yang elo butuhkan untuk sukses adanya di Jakarta. Intinya rejeki itu bukan ada pada dimana kita mencari, tapi bagaimana kita mencarinya.

Gue percaya kalo untuk saat ini rejeki yang gue cari ada di MALANG. Bisnis, komunitas, relasi, teman, keluarga, semua ada di tempat ini. Dan yang terpenting proposal yang gue kirim ke Tuhan tiap malam adalah untuk ditempat ini, bukan di Jakarta, bukan di Jogjakarta, bukan juga di Zimbabwe *walah.

Semoga postingan singkat ini bermanfaat dan kalian mejadi yakin untuk mengirimkan proposal cita-cita yang jelas kepada Tuhan. 

(foto gue waktu masih bayi. ya gue memang unyu)


1 komentar:

  1. Asik, setuju banget deh!!! Apalagi kalo proposal ke Tuhan-nya packaging-nya menarik ya pen, pasti Tuhan langsung interest deh sama proposalnya. Hehehe...

    BalasHapus