Kamis, 02 Februari 2012

love without money is sick

Banyak orang bilang kalo cinta itu buta… Banyak orang membuktikan hal itu, dan berbicara lantang BENAR. berapa banyak kasus korupsi, bangkrut dan cerai gara-gara persoalan itu.

Dan gue percaya omongan itu. Di sepanjang karir percintaan gue, buta memang identik dengan gue. Dan parahnya, sebelum gue memposting tulisan ini, gue kira gue itu adalah dermawan dan pecinta wanita.

Gue pernah terlibat dalam suatu kasus percintaan dengan seorang cewek cantik dan seksi. jujur dia adalah mantan tercantik yang pernah gue ingat (mantan gue Cuma 3). Kecantikannya luar binasa (binaan salon), dan elo dijamin nggak akan berkedip kalo lagi jalan sama dia :)

Girl : kenapa sih kok ngeliatin aku terus.

Me : nggak apa-apa (ences di mulut berkata lain)

Girl : perhatikan langkah mu kalo jalan!

Me : cukup memperhatikan kamu aja, kemanapun kamu pergi aku ikut.

Kejadian romantic sejenis ini terus terjadi sepanjang hubungan kami berlangsung, dan itu membuat gue menikmati hari selasa (meski ada pelajaran biologi, kimia, dan fisika di hari selasa).

Meski cantik, nisa adalah tipe yang cukup misterius. Dia jarang memulai pembicaraan, dan jarang mengirim sms gue duluan. Selalu gue yang memulai suatu obrolan dan mengirim sms meski hanya untuk Tanya kabar atau mengingatkan makan *meski 5 menit yang lalu baru ketemu*

Elo : ya –iya lah baru 5 menit ketemu udah Tanya kabar. Perhartian loe alay.

Gue : gue TIDAK alay, gue Cuma memberikan perhatian over ke dia…

Elo : itu namanya alay, dodol!

Lebih dari itu, gue bener-bener sedih. Semenjak 1 bulan yang lalu kita jadian, dia belum pernah sekalipun mengucapkan kata cinta ke gue. Meski Cuma lewat sms. Dan kalo loe tahu, gue udah mengirimkan ribuan ucapan sayang pada ribuan sms yang gue kirim ke dia.

Mulai dari yang biasa:

aku sayang kamu

Sampai yang alay:

I lople yu pulll

Atau yang super duper alay

Aku tidak bisa hidup tanpa mu

Semuanya Cuma dia balas dengan kata-kata:

Iya sama-sama

Bahkan bisa lebih sadis dengan:

Oke

Gue jadi stress, dan galau mikirin, keseriusan hubungan ini. Sampai akhirnya gue bertemu dengan seorang teman yang memberkan sedikit pencerahan. Pesannya singkat, tapi Cukup meyakinkan.

Temen : elo udah ngasik dia apa aja?

Pertanyaan itu gue cerna matang-matang sampai akhirnya bisa ditelen dengan mudah. Ya-selama ini gue belum pernah ngasik dia apapun (kecuali kata-kata gombal dan kata sayang yang alay berlebihan.

Teori itu ternyata ampuh pada hubungan jenis ini. Gue mendapatkan kata-kata sayang dari dia :

$_$Makasi banyak sayang-

(setelah gue kasik kejutan silverquien di tasnya) *25rb*

$_$pulsa ini Cuma buat kamu-

(setelah gue belikan pulsa rutin tiap minggu) *10rb/mg*

$_$aku nggak bisa hidup tanpa mu-

(setelah gue belikan dia boneka di hari ultahnya) *80rb*

Awalnya gue kira hal itu keren, dan jantan. Gue adalah pecinta dan penyayang wanita. Sampai akhirnya Gara-gara kejadian itu, gue harus rela pulang sekolah jalan kaki gara-gara uang bensin ikut kepakek. Dan kejadian ini terjadi hingga berminggu-minggu.

Sesekali gue coba test buat nggak ngirim dia pulsa. Dan benar, Dia nggak balas sms gue, dengan alasan “NGGAK ADA PULSA”

Dari rentetan kisah itu, gue berkesimpulan kalau dia itu matre. $setelah ratusan ribu melayang gue baru sadar$. Gue bukan pecinta wanita, tapi gue goblok… Napa mau bayar ratusan ribu untuk kata-kata cinta yang biasanya bisa diobral…tapi gue udah telat. Nasi udah keluar lewat bawah ~_~, dan uang gue udah terlanjur hilang..

Dan gue sadar kalo cinta itu terkadang bisa membutakan. Mungkin inilah cikal bakal seorang pengusaha bangkrut dan korupsi… Cinta mereka buta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar