Kamis, 12 Januari 2012

gara-gara BONEK

RABU, 11 JANUARI 2012

gara-gara BONEK

Banyak orang bilang kalau bisnis itu Cuma tentang keberanian dan juga kemauan. Dengan atau tanpa modal pun elo sudah bisa berbisnis. Bahkan tanpa ketrampilan pun juga bisa berbisnis. Gue sama sekali nggak menyalahkan pendapat seperti itu, tapi gue kurang setuju kalau semboyan seperti itu harus berhenti samapai diitu…

Gue percaya kalau ada banyak bisnisman yang berhasil walau Cuma bondo nekat (bonek) kayak gitu. Tapi gue juga percaya, kalau ada ribuan lebih banyak lagi calon bisnisman yang gagal dengan cara seperti itu.

Berbisnis ala bonek seperti itu sama aja kayak nyusah-nyusahin Tuhan. Elo menggantungkan diri elo sepenuhnya sama nasib, dan gue yakin, Tuhan sama sekali nggak suka dengan cara seperti itu.

“Bisnis itu perlu rencana. Bisnis itu perlu persiapan. Dan bisnis itu perlu perjuangan”

Sama aja kayak ujian. Elo nggak akan bisa dapat nilai bagus kalau elo nggak punya modal semangat buat belajar dan ketrampilan mengerjakan soal. Semuanya butuh proses dan evaluasi.

Saat ini gue lagi dalam tahap itu. Bisnis warnet gue nggak berjalan lancar, banyak hal yang harus gue evaluasi dan rubah dari sistim kerja gue. Bukan Cuma warnet, tapi usaha papa yang lain juga lagi seret, salah satunya distributor minuman. Ternyata keputusan kami untuk mendistribusikan rokok sangat kurang memuaskan. Modal kami terkuras habis untuk digunakan membeli produk rokok hingga puluhan juta rupiah. Kami salah langkah, dan tentu ini berdampak buruk bagi kelangsungan distributor minuman yang juga membutuhkan dana.

Mendistributorkan rokok adalah keputusan terburuk tahun ini (parahnya ini adalah awal tahun). Gue sedikit menyesali keputusan papa yang terkesan bonek itu (mulai merambah ke dunia rokok) tanpa memikirkan hal yang lebih jauh lagi…

Gue sendiri juga mengalami hal yang cukup bonek didalam draft novel gue yang pertama, Gue pikir dengan terus menulis akan memunculkan sebuah karya yang spektakuler. Awalnya gue berfikir alur cerita akan terus mengikuti perkembangan cerita yang gue tulis. Ternyata nggak, yang ada Cuma kekacauan dan ketidak sinkronan antar karakter dengan kejadian. Dan karena keslahan gue yang tidak mau memikirkan alur cerita dari awal itu, gue harus merombak HAMPIR SELURUH isi cerita. Dan ini sangat menyedihkan.

Pengalaman ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. ELo atau gue. BOnek itu bukan cara yang baik untuk memulai segala sesuatu. Kalo elo Cuma bisa nekat dan nggak berpikir panjang, elo sama aja kayak kucing yang mau nyebrang jalan raya. Tanpa pengetahuan, tanpa akal, hanya bisa berlari dan menemui dirinya terkapar di tengah jalan…

Semoga nekat bukanlah menjadi tren kita…

Salam sukses….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar