Sabtu, 07 Januari 2012

Organization

Melanjutkan postingan gue tentang POAC, gue akan share tentang jurus dasar ke dua dalam berbisnis: Organization…

Setelah tahap planning sudah mantap, hal yang perlu dilakukan adalah mengorganisasikan.

Elo : terus organization itu sendiri apa???

Gue : jangan goblok dong, gitu aja gag tahu…

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas, kepada semua pihak yang akan terlibat di dalam proses menjalankan planning.

Elo : nah itu elo buka google >_<

Gue : hehehe @_______@ (nyengir panjang).

Kegiatan ini meliputi proses memilih orang-orang serta mengatur mekanisme kerja sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan kita (planning).

Yang perlu dilakukan pertama kali adalah proses staffing (penempatan kerja), hal ini perlu guna memperoleh hasil kerja yang maksimal dari karyawan menurut potensinya masing-masing.Sebelum itu tentu kita harus terlebih tahu kondisi karyawan, prestasinya, serta motifasinya masuk kedalam organisasi kita.

Dari sini lah kita dituntut untuk mampu menempatkan the right man in the right place.

Sebelum krisis beberapa tahun yang lalu (harga besi tua dan barang bekas turun drastis), Karona corporation (biar keren) memiliki sedikitnya 11 orang karyawan tetap dan beberapa karyawan lepas (tidak teridentifikasi). Lingkup bisnisnya banyak, tapi tidak cukup luas.

2-3 orang diberi tanggung jawab sebagai marketing (distributor minuman)

3-4 orang pengepakan dan juga penataan gudang (rosokan dan minuman)

4-5 orang pengambilan barang (rosokan)

Dari berbagai kegiatan itu, tidak mungkin kalau gue mengawasi mereka satu persatu!

Maka dari itu disinilah diperlukan sebuah pendelegasian wewenang. Hal ini memungkinkan untuk memilih salah satu karyawan di setiap bidang untuk menjadi kepala. Tugasnya adalah untuk bertanggung jawab atas pekerjaan dan anak buahnya…

Semakin besar perusahaan dan lingkupnya, maka pengorganisasiannya pun akan semakin rumit dan mencabang… Tergantung kebijakan dan keadaan dari tiap perusahaan.

Elo :Terus kalo UKM menengah kebawah, berarti lebih simple dong?
Terkadang UKM kita cenderung mengabaikan pengorganisasian dengan alasan yang cukup klasik :

“GUE MASIH BELUM BUTUH KARYAWAN”

Pengorganisasian memang cenderung terlihat mustahil bagi UKM persendirian (istilah lain dari“ditandandangi dewe” *dikerjakan sendiri*). Coba perhatikan bagan berikut ini :
PT. Subur - Bur





Apa yang dapat elo simpulkan dari bagan diatas:

Elo : Dari bagan diatas dapat disimpulkan Bahwa Bejo adalah pekerja keras. Wkwkkwkw

Jadi apakah pengorganisasian pada UKM seperti diatas akan percuma???

Jawabannya adalah Ya- iya lah,

Nb: kecuali dia memiliki banbyak kepribadian seperti Yugi-Oh…
Sekian postingan kali ini...

Salam SUkses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar