" Sukses lebih sering datang
pada orang yang berani bertindak.
Jarang datang pada orang yang takut ambil resiko "
Jarang datang pada orang yang takut ambil resiko "
~jawaharlal nehru~
Enggak ada kunci yang
pas untuk meraih sukses kecuali keberanian, itu yang gue yakini saat menerima
tantangan papa membuka usaha baru. Modal yang diperlukan untuk usaha warnet itu
enggak sedikit, perlu puluhan juta rupiah. Diusia gue yang masih 16 tahun
(waktu itu), mengendalikan bisnis yang bermodalkan puluhan juta itu membuat gue
takut. Dan rasa takut itu terkadang berlebihan:
“apa usaha ini nanti
berhasil ya?” “apa gue sanggup ya” “apa gue bisa sekalian jual Vcd bajakan ya?” pikiran itu selalu melekat di dalam otak gue.
Tapi semua pikiran negative
itu gue tepis.Dengan berdasarkan pemikiran Nehru diatas, gue bertekat untuk
terus maju dan nggak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Layaknya seorang
investor asing yang ingin berinvestasi, gue harus menandatangani bekas – bekas
(baca: Berkas)dan menyetujui beberapa perjanjian yang diinginkan oleh sang
investor (papa). Berikut adalah beberapa perjanjian yang harus gue taati :
1. Modal disediakan penuh oleh investor, kerusakan dan kehilangan ditanggung pemilik (gue)
2. Pemilik harus menyetorkan deviden setiap bulan, terhitung sejak tanggal pengoperasian.
3. Pemilik bertanggung jawab penuh atas jalannya usaha.
4. Hal lain – lain seturut perpindahan kekuasaan di atur belakangan (???)
5. Keinginan investor mutlak harus dipenuhi
1. Modal disediakan penuh oleh investor, kerusakan dan kehilangan ditanggung pemilik (gue)
2. Pemilik harus menyetorkan deviden setiap bulan, terhitung sejak tanggal pengoperasian.
3. Pemilik bertanggung jawab penuh atas jalannya usaha.
4. Hal lain – lain seturut perpindahan kekuasaan di atur belakangan (???)
5. Keinginan investor mutlak harus dipenuhi
Kalau elo masih bingung
dengan bahasa perjanjian diatas, gue akan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
gaulnya:
1. Kalo ada barang hilang (peralatan computer), gue adalah orang yang akan dibunuh pertama kali
2. Keuntungan yang gue dapatkan adalah beberapa keping uang receh
3. Gue harus memberi CPU makan rutin tiap hari
4. Setiap saat gue bisa dimutasi (jaga warnet atau toko) sesuai keinginan mereka.
5. Posisi sebagai ahli waris aman selama gue enggak dibuang ke kali (baca : sungai) berantas.
Dari hasil perjanjian
itu gue meragukan satu hal, “pemilik sama pembantu apa bedanaya sih???”
tanda tangan sudah tercetak
dan modalpun sudah keluar, dengan modal segitu banyaknya gue dituntut untuk
mencetak uang yang lebih banyak lagi. Saat itu gue emang ragu dan enggak yakin,
tapi apapun yang akan terjadi gue HARUS siap… HARUS…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar